Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memberikan Layanan Maksimum untuk Lansia di Aceh

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
ilustrasi lansia (pixabay.com)
ilustrasi lansia (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan perempuan lanjut usia tengah khusyuk mengikuti kegiatan wirid di sebuah aula sederhana, milik Unit Pelayanan Terpadu Dinas (UPTD) Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang (RSGS) di Banda Aceh. Sebanyak dua perempuan lansia di antara mereka, bernama Darlina dan Fatimah Said, masing-masing berumur 76 dan 70 tahun.

Wirid salah satu dari pelbagai kegiatan rutin yang dilakukan para lansia tersebut di penghujung usianya. Di samping itu, mereka juga terus mengikuti layanan medis, pengajian, serta berbagai kegiatan lain, termasuk mengasah keterampilan masing-masing.

Darlina mengaku sudah selama lima tahun terakhir menempati panti lansia tersebut. Perempuan itu lahir di Bireuen, kemudian tumbuh dan besar di perantauan bersama orang tuanya. Semasa muda, ia juga berhasil menamatkan kuliah di Universitas Syiah Kuala, lalu bekerja di sekolah peternakan yang ada di Kabupaten Aceh Besar hingga memasuki masa pensiun.

Perempuan ini hanya tinggal sebatang kara. Ia putri kedelapan dari 10 bersaudara kandung yang semuanya dikatakan telah meninggal dunia. Kondisi itu yang membuat ia memutuskan untuk mendaftar untuk menempati panti lansia tersebut. “Saya tinggal sendiri. Anak tidak ada, saya tidak berkeluarga,” katanya di Banda Aceh, Jumat 23 Agustus 2019.

Ia merasa bahagia bisa tinggal di panti lansia. Oleh karena tidak berkeluarga, jauh hari sebelum pensiun dia sudah terpikir untuk menghabiskan masa tua di panti jompo. Ia mengaku senang bisa mengikuti segala aktivitas yang dibuat pengelola di rumah barunya tersebut.

Berbagai kegiatan di panti lansia itu, mulai dari salat Subuh berjamaah, wirid, layanan medis, pengajian, senam lansia, Safari Jumat, rekreasi, serta mengasah keterampilan diri dari setiap lansia. “Semua kita ikut itu, enak di sini. Selesai beribadah ada keterampilan, menjahit, buat bros, kotak pensil, senam, banyak yang lain di sini, jadi tidak jenuh,” katanya.

Selain aktif mengikuti kegiatan rutin panti, Darlina juga dikenal sosok yang peduli kepada setiap perempuan lansia lainnya. Ia kerap membagikan motivasi kepada teman-temannya dalam menjalani kehidupan pada akhir usia. “Saya selalu memberitahukan kepada teman-teman jangan terlalu mengeluh, kita datang ke sini untuk keadaan yang lebih baik. Semua ada di sini, beribadah, keterampilan, maka kita harus beradaptasi,” katanya.

Dikatakannya bahwa pada umur senja tidak ada lagi yang menjadi tujuan hidup selain memperbanyak ibadah. Dengan begitu, katanya, harus selalu bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk menempati tempat yang dianggap sangat layak ini dan bisa terus berinteraksi antarsesama. “Yang kita kejar itu ibadah. Mungkin dulu waktu muda sibuk bekerja, sudah tua ini apalagi kita cari selain ibadah, rumah masa depan yang kekal. Itu motivasi saya yang selalu saya sampaikan ke teman-teman,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal senada juga dirasakan Fatimah. Perempuan paruh baya ini berasal dari Montasik, Kabupaten Aceh Besar. Ia juga tidak berkeluarga, sehingga tidak ada yang bisa mengurusnya dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Alasan itu membuatnya memilih untuk melanjutkan hidup di panti lansia. “Adik-adik kandung saya ada, tapi sudah tua semua. Saya sudah enam tahun di sini. Kita senang di sini bisa mengingatkan antarsesama, salat, wirid sama-sama di rumah,” katanya.

Kepala UPTD RSGS Intan Melya mengatakan saat ini pihaknya mengurusi sebanyak 55 orang lansia terlantar di Aceh, di antaranya 37 lansia perempuan dan 18 laki-laki. Semua lansia yang diterima di panti tersebut merupakan lansia yang terlantar dengan status ekonomi keluarganya yang tergolong tidak mampu. “Kalau ada anak atau keluarga pun, keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar si lansia, sehingga dari pada kedua-duanya lapar maka kita ambil satu untuk dapat kita berikan layanan dasar di sini,” kata dia.

Pemerintah Aceh terus berbenah serta telah menjadikan penanganan lansia dan anak itu sebagai suatu hal yang prioritas. Kini, pelayanan lansia terbagi menjadi dua porsi, yakni 70 persen layanan dasar sosial dan 30 persen layanan medis. “Sekarang kita masih prioritaskan, seperti layanan psikologis, layanan medis dasar, dan keberfungsian sosial. Ke depan kita harapkan bisa 'fifty-fifty' pelayanan kita, layanan medis berkolaborasi dengan rumah sakit, dan layanan sosial bisa kita tangani di sini,” katanya.

Penguatan dalam keluarga sebagai langkah yang penting dalam menciptakan keberfungsian sosial guna menghadapi masa lanjut usia. Pendekatan agama sangat dibutuhkan dalam membangun keluarga, dibarengi dengan pembekalan pendidikan serta sosialisasi. "Untuk menciptakan keberfungsian sosial, penguatan keluarga, maka setiap anggota keluarga harus lebih mendekatkan diri kepada pendekatan agama. Keluarga sangat utama untuk diurus, terutama untuk anak dan lansia," kata Intan.

Menurut Intan, masyarakat perlu diedukasi bahwa mengantarkan orang tua ke panti lansia tersebut sebagai pilihan yang terakhir, sedangkan hal paling utama yang harus dilakukan, yakni penguatan dalam keluarga.

Namun, perubahan cara pandang yang terjadi selama ini bahwa lansia dianggap mengganggu stabilitas keluarga sehingga langsung dimasukkan ke panti lansia. "Ini yang harus kita edukasikan kepada masyarakat. Panti lansia itu pilihan terakhir. Memang kita melakukan optimalisasi dan layanan maksimum untuk lansia, tapi sesuai kriteria dari kita bahwa lansia itu terlantar dan tidak ada keluarga yang mengurusnya," kata dia.

Sebagai tempat terakhir, tentu saja panti lansia bukan tempat buangan bagi lansia. Akan tetapi, panti itu sebagai tempat layanan bagi lansia yang betul-betul untuk fokus dibawa kepada fungsi sosial sesuai usianya dan terpenuhi layanan medis mereka. Agar mereka dapat menjalani usia lanjut dengan damai dan tenang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

1 hari lalu

Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan (tengah) berjabat tangan dengan warga seusai melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat, 2 Desember 2022. Kunjungan Anies Baswedan bersama sejumlah pengurus Partai NasDem di Aceh untuk menjalin silaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, para ulama, tokoh adat serta para pendukungnya. ANTARA/Ampelsa
Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.


Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

1 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat hadir dalam silaturahmi dan doa bersama ulama dan tokoh masyarkat di Banda Aceh, Selasa, 26 Desember 2023. Silaturahmi dan doa bersama tersebut dalam rangka memperingati 19 tahun tsunami Aceh bersama para ulama dan tokoh masyarakat se-Aceh. Foto: TKN Prabowo - Gibran
Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.


Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

1 hari lalu

Mantan paslon nomor urut 01 di pilpres 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (tengah), usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.


3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

Sejumlah siswa meliha foto pahlawan Cut Nyak Dhien saat bermain di sekolah yang terbengkalai di SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, 27 Agustus 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN
3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.


Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Cut Nyak Dien. peeepl.com
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.


Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

4 hari lalu

Ilustrasi mengompol. Qsota.com
Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.


3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Ilustrasi ruang tunggu di Rumah Sakit/ Bethsaida Hospital
3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri


Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.


1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

8 hari lalu

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

9 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.